Pemetaan Terestris Menggunakan Surfer

Dalam pengukuran lapangan atau terestrial, surveyor seringkali menggunakan piranti ukur lapangan seperti theodolith, total station, compass survey, GPS geodetic, maupun cors. Dari alat-alat ukur tersebut, akan menghasilkan data pengukuran yang dapat didownload. Kebanyakan dari alat ukur tersebut mendukung tipe file yang umum digunakan seperti *.xlsx, *.csv, *.txt, *.gpx, maupun *.grd, sehingga dapat diproses dan diolah lebih lanjut menjadi sebuah data perhitungan. Sebagai contoh data luas bangunan, volume genangan, bukit, kemiringan lahan, beda tinggi, maupun jarak antar titik. GIS mengakomodasi kepentingan semacam ini, sehingga surveyor tidak lagi kerepotan ketika merepresentasikan hasil pengukuran mereka dalam wujud peta. Berikut sedikit ulasan mengenai pemetaan data terestrial menggunakan software Surfer.
  • Buka aplikasi surfer. Dari menu utama pilih New Worksheet untuk mengunggah data terestris hasil pengukuran.
  • Pilih Open untuk input data hasil pengukuran. Atau opsi lain dapat pula entri data secara manual ke dalam worksheet.
  • Save untuk menyimpannya. Menu utama Window - Plot1 untuk kembali ke workspace awal tadi.
  • Konversi data entri tadi menjadi format grid file. Dari menu utama - Grid - Data ( pilih data yang baru saja disimpan sebelum tahap ini).
  • Pilih kolom koordinat x,y,z - OK. Jangan lupa folder destinasi pada output grid file juga perlu diingat agar pemanggilan datanya mudah.
  • Setelah berubah menjadi data grid, baru dapat diolah menjadi peta kontur, wireframe, relief, profil, dan lain sebagainya.
  • Untuk membuat peta kontur, dari menu utama pilih Map - Contour Map - New Contour Map.
  • Pada kotak dialog, pilih data *.grd yang baru saja dibuat - Open.
  • Langkah kerja tersebut berlaku juga ketika ingin membuat perhitungan volume, cut-fill, representasi wireframe, post map, share-relief map, maupun surface.
  • Selamat mencoba..
Previous
Next Post »
Thanks for your comment